Rabu, 27 Juni 2012

musuh terbesar kita ternyata bukan orang lain, tetapi adalah ”diri kita sendiri”.

MENGAPA HARUS SALING MENGALAHKAN..??


Memaknai hidup sebagai pertandingan menyebabkan yang lain difahami sebagai musuh yang harus dikalahkan. Naluri memenangkan, sering pemicu  sedotan energi untuk mengintip kekuatan lawan, dan sisanya memperkuat diri demi satu akhir lebih baik. Apa yang di dapat dari sebuah kemenangan?? Apa yang dirasa oleh sang terkalahkan???.   

Ini tentang ”spirit of fighting”, ini tentang penggandaan gairah untuk kelahiran karya-karya spektakuler, ini tentang gengsi dan harga diri, ini tentang citra diri, ini tentang apresiasi bagi yang tertinggi, ini persoalan hukumuan bagi mereka yang malas berlatih, ini jalan pintas mencari potensi yang layak di orbitkan, ini tentang keinginan menghadirkan orang-orang terbaik dalam  satu komunitas bervisi unggul, ini tentang perulangan sejarah perlombaan pertemuan sel telur dan ovum yang merupakan muasal keterlahiran manusia....semua menjadi pembenar dan memotivasi perulangan tersajinya pertandingan demi pertandingan hidup dalam segala variasi bentuknya. 

Ironisnya, kemenangan tak jarang melahirkan perasaan lebih dan menjadi sumber parcaya diri. Yang menang tertawa lepas saat  air mata dan jerit bathin begitu dalam berlangsung disisinya. Yang kaya juga tak jarang memaknai sebagai pembenar untuk selalu di dengar dan bisa berbuat apa saja. Penguasaan yang satu terhadap lainnya tak terhindari.  Akibatnya, bukan tak jarang kekalahan melahirkan dendam kesumat yang terkuak dalam sikap dan perwajahan yang tak kunjung beraura cerah. Bahkan kekalahan tak jarang menimbulkan kreasi negatif untuk bisa menyemat sebutan lebih baik dari yang lain.

Ini paradigma dunia dan mungkin terlalu naif untuk dipermasalahkan. Ini tentang  pemanjaan ”killing insting” yang diyakini ada pada setiap manusia. Ini tentang dinamika hidup yang diyakini mati bila pertandingan ditiadakan. Ini tentang gairah yang memerlukan saluran pemuasnya. Sisi negatif dari pertandingan diyakini akan lenyap  dengan sendirinya walau pada kenyataannya hanya sedikit yang berhak menyemat kata ”juara” dan sisanya adalah kelompok mayoritas berstatus terkalahkan.

Tetapi pertandingan tetep terselenggara dengan peserta yang hampir sama jumlah pesertanya. Terkadang., di kemenangan yang terulang, banyak sang juara kemudian menyadari bahwa musuh terbesarnya ternyata bukan orang lain, tetapi adalah ”dirinya sendiri”.

Sesungguhnya ada yang terlupa, peserta lomba adalah manusia yang terlahir dengan keunikan dan talentanya masing-masing. Andai mereka di kolaborasikan menjadi  kombinasi akumulasi potensi, tak kan ada lagi yang merasa tersaingi, tak ada lagi yang merasa terkalahkan, tak ada lagi yang merasa terpinggirkan. Naluri membunuh akan berubah menjadi naluri saling asah, saling asih dan saling asuh.  Pada titik itu, manusia telah kembali ke fitrahnya...KAH???




http://www.arsadcorner.com/2012/05/mengapa-harus-saling-mengalahkan.html

Mengatur Uang Ala Mahasiswa


Mengatur Uang Ala Mahasiswa

Mahasiswa terkadang sering merasa kekurangan uang saku yang telah dikirim walau sebenarnya berlebih, Ini karena sebagian mahasiswa belum mampu membedakan kebutuhan mana yang paling diutamakan bagi mereka, terlebih mahasiswa yang baru pertama kali merasakan tinggal jauh dari orang tua mereka.
Bagi anda mahasiswa yang merasa kesulitan dalam mengelola uang bulanan anda, berikut kami akan berikan beberapa tips :





1. Klasifikasi kebutuhan-kebutuhan anda.

Dalam tahap ini anda harus mencoba mengklasifikasikan mana yang menjadi kebutuhan primer dan mana yang menjadi kebutuhan sekunder. Dimulai dari yang terpenting dulu, yaitu biaya makan dan minum, biaya transportasi, biaya keperluan sehari-hari (odol,sabun,susu,kopi,air,galon), biaya rekening listrik dan air, dan biaya lainnya ( beli buku, hang out ). Poin pertama ini tujuannnya adalah agar dapat mengetahui dari biaya apa saja yang sudah kamu klasifikasikan, mana yang sebaiknya dikurangi dan mana sebaiknya yang ditingkatkan

2. Buat catatan akuntansi aktivitas uang kas kamu

Catatan akuntansi yang sederhana, cukup mencatat apa saja biaya yang sudah dikeluarkan. mungkin kerabat dekat datang mengunjungi, siapa tahu anda akan diberikan uang saku. Dengan dicatat ini juga akan memberikan nilai tambah, sehingga akan jelas keluar masuknya uang anda.

3. Menyisihkan uang bulanan kamu untuk ditabung

Sebaiknya anda harus menyisihkan uang anda untuk ditabung. Ini gunanya apabila disaat-saat kritis anda masih memiliki tabungan.


4. Tidak ada salahnya anda mencari peluang bisnis
Agar anda memiliki uang simpanan sehingga anda tidak terlalu memikirkan mengenai finansial bulanan anda, ada baiknya anda bekerja sampingan, seperti menjalankan bisnis pulsa, bisnis konveksi, maupun bisinis halal lainnya yang bisa memberikan tambahan finansial bulanan anda.

Kemudian empat poin yang sebaiknya jangan anda lakukan agar anda dapat berhemat adalah :

1. jangan terlalu boros

Harus ingat tujuan anda belajar dan kuliah untuk apa, jangan terlalu menghambur-hamburkan uang secara berlebihan.

2. jangan mengesampingkan kuliah

Kalau anda mengesampingkan kuliah dan memprioritaskan yang tidak penting, ini akan memicu untuk menghabiskan uang kas perbulan ke biaya yang seharusnya tidak dikeluarkan terlalu berlebihan.


3. jangan berhutang

Sangat tidak baik kalau sampai berhutang. Apalagi setelah berhutang anda telat membayar hutang. Tentunya ini akan menambah beban pikiran sehingga akan menyebabkan konsentrasi belajar terganggu dan merusak image baik anda di mata teman-teman.

4. sebaiknya jangan pacaran dulu ketika masih kuliah
Kenapa nih tidak boleh pacaran ? alasannya, terkadang apabila anda sudah ada pacar, anda akan begitu terlena dengan dia. Terutama bagi para lelaki, anda akan mengajak dia entah kemana, tanpa memikirkan lagi uang yang ada di dompet. Sehingga tanpa disadari uang bulanan habis hanya karena kekasih yang sementara.